Dunia telah melewati 4 gelombang peradaban ekonomi,
yaitu Gelombang Ekonomi Pertanian (Pertanian sebagai penggerak utama
perekonomian), Gelombang Ekonomi Industri (Produk dari Industri Manufaktur
sebagai penggerak utama ekonomi), kemudian Gelombang Ekonomi Informasi (Inovasi
Teknologi Informasi) dan terakhir Gelombang Ekonomi Kreatif (Industri Kreatif
sebagai penggerak utama ekonomi).
Dalam hukum ekonomi dasar, ketersediaan barang yang
melebihi permintaan pembeli akan menurunkan harga barang. Sebaliknya
ketersediaan barang yang lebih rendah daripada permintaan pembeli akan
meninggikan harga barang. Hal tersebut menjadi peluang produk kerajinan dengan
keunikannya untuk memasuki pasar sebagai produk yang jumlahnya terbatas/limited edition/limited produt
dengan harga jual tinggi. Peluang tersebut dipastikan dengan riset
pasar yang mendasari Proses Perancangan Produk Kerajinan. Rancangan Produk
terwujud melalui 6M, yakni Man
(Manusia), Money (Uang), Material (Bahan), Machine(Peralatan), Method
(Cara Kerja) dan Market (Pasar).
Produk Kerajinan Indonesia memiliki potensi besar
untuk berkembang melalui SDM yang memiliki kreatifitas dan keterampilan tangan
yang tinggi yang didukung oleh keragaman hayati oleh masing masing daerah.
Salah satu produk yang dapat berkembang adalah Produk Hiasan. Jenis-jenis
produk hiasan beragam yakni Hiasan Eksterior (Kincir Angin, Lonceng, Pagar,
d.s.b), Hiasan Interior / Elemen Estetis (Lukisan, Lampu Hias, d.s.b.),
Perhiasan (Anting, Gelang, Kalung, d.s.b.) dan sebagainya menurut
penempatannya.
Produk hiasan pasti memiliki fungsi hias sebagai
elemen visual yang memperindah suasana dan tampilan suatu produk, disamping itu
beberapa produk hiasan juga memiliki fungsi pakai. Nilai keindahan produk
dihasilkan dari pengolahan material untuk menghasilkan bentuk, warna, dan
tekstur yang indah. Bahan limbah pun melalui pengolahan yang kreatif dapat
memiliki nilai estetis yang khas dan unik, seperti kaleng, plastik, kaca, kulit
telur, batok kelapa, kulit kerang dan kertas yang dapat dimanfaatkan untuk
produk hiasan.
Limbah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan rumah
tangga / industri. Limbah dibagi menjadi limbah padat, cair dan gas. Limbah
industri dengan jumlah yang banyak (bentuk dan ukuran yang serupa) dan limbah
rumah tangga dengan beragam jenis, bentuk dan ukuran, sama-sama memiliki
potensi untuk dibuat kerajinan hiasan. Limbah padat memiliki potensi menjadi
bahan baku kerajinan hiasan dengan material dan bentuk beragam yang memiliki
kekuatan struktur dan keawetan yang berbeda pula.
Pengolahan material sesuai dengan karakter material
dan peluang pengolahannya tergantung pada jenis, sifat dasar bahan, bentuk, dan
ukurannya yang juga memperhatikan warna dan tekstur bahan baku limbah yang akan digunakan agar diperoleh kualitas
produk yang baik. Produk hiasan terdiri atas bahan utama dan bahan pendukung.
Bahan utama adalah bahan yang memiliki nilai estetis. Sedangkan bahan pendukung
berfungsi sebagai kontruksi. Sebagai contoh produk bingkai foto kaca/ kulit
kerang sebgai bahan utama dan kayu untuk kontruksi sebagai bahan pendukung.
Bahan baku limbah dari material solid seperti logam, kaca, plastik, atau kayu
dapat digunakan untuk penghias sekaligus kontruksi.
Setiap daerah memiliki potensi sumber bahan baku
limbah yang berbeda-beda tergantung pada aktifitas atau kegiatan masyarakat. Di
daerah pantai limbah yang dihasilkan adalah batok kelapa, daun kelapa kering ,
kulit kerang d.l.l. Perhatikan lingkungan sekitarmu untuk mengetahui potensi
bahan baku limbah dimiliki agar dapat dimanfaatkan kerajian produk hiasan sebagai peluang wirausaha yang menjanjikan.