Kamis, 24 September 2015

Produk Hiasan dari Limbah



Dunia telah melewati 4 gelombang peradaban ekonomi, yaitu Gelombang Ekonomi Pertanian (Pertanian sebagai penggerak utama perekonomian), Gelombang Ekonomi Industri (Produk dari Industri Manufaktur sebagai penggerak utama ekonomi), kemudian Gelombang Ekonomi Informasi (Inovasi Teknologi Informasi) dan terakhir Gelombang Ekonomi Kreatif (Industri Kreatif sebagai penggerak utama ekonomi).
Dalam hukum ekonomi dasar, ketersediaan barang yang melebihi permintaan pembeli akan menurunkan harga barang. Sebaliknya ketersediaan barang yang lebih rendah daripada permintaan pembeli akan meninggikan harga barang. Hal tersebut menjadi peluang produk kerajinan dengan keunikannya untuk memasuki pasar sebagai produk yang jumlahnya terbatas/limited edition/limited produt  dengan harga jual tinggi. Peluang tersebut dipastikan dengan riset pasar yang mendasari Proses Perancangan Produk Kerajinan. Rancangan Produk terwujud melalui 6M, yakni Man (Manusia), Money (Uang), Material (Bahan), Machine(Peralatan), Method (Cara Kerja) dan Market (Pasar).
Produk Kerajinan Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang melalui SDM yang memiliki kreatifitas dan keterampilan tangan yang tinggi yang didukung oleh keragaman hayati oleh masing masing daerah. Salah satu produk yang dapat berkembang adalah Produk Hiasan. Jenis-jenis produk hiasan beragam yakni Hiasan Eksterior (Kincir Angin, Lonceng, Pagar, d.s.b), Hiasan Interior / Elemen Estetis (Lukisan, Lampu Hias, d.s.b.), Perhiasan (Anting, Gelang, Kalung, d.s.b.) dan sebagainya menurut penempatannya.
Produk hiasan pasti memiliki fungsi hias sebagai elemen visual yang memperindah suasana dan tampilan suatu produk, disamping itu beberapa produk hiasan juga memiliki fungsi pakai. Nilai keindahan produk dihasilkan dari pengolahan material untuk menghasilkan bentuk, warna, dan tekstur yang indah. Bahan limbah pun melalui pengolahan yang kreatif dapat memiliki nilai estetis yang khas dan unik, seperti kaleng, plastik, kaca, kulit telur, batok kelapa, kulit kerang dan kertas yang dapat dimanfaatkan untuk produk hiasan.
Limbah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan rumah tangga / industri. Limbah dibagi menjadi limbah padat, cair dan gas. Limbah industri dengan jumlah yang banyak (bentuk dan ukuran yang serupa) dan limbah rumah tangga dengan beragam jenis, bentuk dan ukuran, sama-sama memiliki potensi untuk dibuat kerajinan hiasan. Limbah padat memiliki potensi menjadi bahan baku kerajinan hiasan dengan material dan bentuk beragam yang memiliki kekuatan struktur dan keawetan yang berbeda pula.
Pengolahan material sesuai dengan karakter material dan peluang pengolahannya tergantung pada jenis, sifat dasar bahan, bentuk, dan ukurannya yang juga memperhatikan warna dan tekstur  bahan baku limbah  yang akan digunakan agar diperoleh kualitas produk yang baik. Produk hiasan terdiri atas bahan utama dan bahan pendukung. Bahan utama adalah bahan yang memiliki nilai estetis. Sedangkan bahan pendukung berfungsi sebagai kontruksi. Sebagai contoh produk bingkai foto kaca/ kulit kerang sebgai bahan utama dan kayu untuk kontruksi sebagai bahan pendukung. Bahan baku limbah dari material solid seperti logam, kaca, plastik, atau kayu dapat digunakan untuk penghias sekaligus kontruksi.
Setiap daerah memiliki potensi sumber bahan baku limbah yang berbeda-beda tergantung pada aktifitas atau kegiatan masyarakat. Di daerah pantai limbah yang dihasilkan adalah batok kelapa, daun kelapa kering , kulit kerang d.l.l. Perhatikan lingkungan sekitarmu untuk mengetahui potensi bahan baku limbah dimiliki agar dapat dimanfaatkan kerajian produk hiasan  sebagai peluang wirausaha yang menjanjikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar